Memulai Wisata Hati

Masya allah. Allah memang Maha Romantis. Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Aku memulai perjalanan "Wisata Hati" --Nama yang terinspirasi dari ust YM"-- tepat satu hari yang lalu. Tepatnya pada tanggal 19 Desember 2017. Berbekal kecemasan yang memaksa untuk dilawan aku melangkahkan kaki menuju sebuah masjid yang sebenarnya tak asing namun amat jarang aku masuk ke dalamnya. Kecemasan makin melanda ketika melihat rerintik hujan sedikit membasahi bumi. Namun kata seorang kakak, ini ujiannya. Ayo dilawan. Aku ingat kata-kata itu. Kata-kata dari seorang kakak yang masya allah baiknya. Semoga sehat selalu ya kak. Udah lama gak ketemu. *oke lanjut*
Jika dulu aku hanya menumpang di bagian pelataran dan sejenak masuk ke dalam untuk sholat, kini aku berdiam diri tak hanya di pelataran, tetapi masuk ke dalamnya dalam waktu yang sedikit lebih lama dari biasanya. Awalnya aku merasa malu dan tak pantas, tetapi naluriku berkata "Jika tidak sekarang, mau kapan lagi?"
 Rasanya sudah sekian lama tak menghadiri majelis ilmu. Mungkin sejak saat itu, tepatnya beberapa bulan lalu. Aku terlalu lalai. Terlalu mengejar dunia. Padahal sejatinya dunia hanyalah sementara, tempat bersenda gurau semata, dan dunia ialah ujian. Astagfirullah. Betapa hinanya aku yang terlalu mengejar dunia hingga terlena dibuatnya. Ya allah, jagalah aku dari kecintaan yang teramat pada dunia.
Rasanya skenario Allah amat indah. Allah Maha Romantis, Maha Lembut dalam mengingatkan hambanya.
Dan dipenghujung kajian, aku menyaksikan fenomena yang langka bagiku. Bahkan ini pertama kalinya. Masya allah, seorang wanita mengucapkan Syahadat dibimbing oleh Ust. Khalid. Allah. Rasanya senang bisa menyaksikan seseorang yang mendapatkan kenikmatan masuk islam. Dan ini jadi reminder bagi diri yang kerap kali lalai. Bahwa hidayah itu setelah dateng langsung disamperin.
#selfreminder

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer