You Are Not Alone

You are not alone, satu kata yang tiba-tiba aja terucap ketika salah seorang temen gue bilang sifat dirinya. Dan  seketika aja gue pengen dengerin lagu dengan judul yang sama dari sang legendaris MJ atau Michael Jackson, idola salah seorang sahabat gue di SMA; Nadia. Hehe. Semoga sehat selalu ya Nadi, lo salah satu orang yang menginspirasi gue di masa SMA.

You are not alone, kayak salah satu kalimat yang membuat gue merasa kalau gue gak sendiri di dunia yang penuh rupa ini. Yap, kalimat tersebut membuat gue merasa bahwa gak apa apa loh punya sifat tertentu, di belahan dunia yang lain pun ada loh yang memiliki sifat dan sikap sama seperti lo, dan itu sesuatu yang normal. 

You are not alone juga kayak mengingatkan gue kalau gue masih punya orang-orang di sekeliling gue yang masih peduli dengan gue. Gue berterima kasih banget sama kalian yang selalu peduli dengan gue.

Tanpa sadar di saat memiliki masalah gue cenderung menarik diri, khususnya media sosial. Udah beberapa kali gue mencoba deactive dan kembali lagi membuka media sosial setelah beberapa lama deactive. Kecuali twitter, akun gue sempurna menghilang sejak gue deactive dua tahun yang lalu. Im sorry to say good bye ya twitter. Padahal twitter jadi salah satu tempat gue menuangkan segala keluh kesah dengan bebas, dan gue memilikinya sejak SMA tepatnya 2011 lalu. Gila sih awal sadar twitter gak balik itu sedih banget tapi setelah menyadari kayaknya gue bukan satu-satunya yang mengalami nasib serupa kayak ada perasaan lebih lega aja gitu. Memiliki perasaan dan pemikiran "you are not alone" setidaknya membuat perasaan gue sedikit membaik. Jahat banget yak wkwk kayak merasa kalau bukan satu-satunya yang bernasib serupa kayak jauh lebih tenang aja, merasa memiliki teman senasib kayak membuat gue merasa gue gak bernasib buruk-buruk banget gitu. Ada banyak orang di luar sana yang bernasib sama seperti gue dan menguatkan gue ketika melihat mereka bisa menerima dan melaluinya, maka gue pun pasti bisa juga melewatinya, walau harus dengan terseok-seok haha.

You are not alone juga membuat gue memiliki pikiran bahwa gue harus lebih banyak bersyukur. Ketika gue bersedih, gue bukan satu-satunya manusia yang lagi bersedih, im not alone, dan itu wajar ketika gue bersedih. Ada jutaan manusia lainnya yang memiliki kesedihan walau dengan rupa yang berbeda. Dan ketika gue bahagia, gue juga harus bersyukur, tentunya semua harus dengan porsi yang wajar. 

Sesuatu yang gue pelajari, bahwa segala rupa perasaan dalam hati itu datang silih berganti, layaknya naik bianglala, ada kala posisi kita di atas, kita bisa melihat keindahan di bawah, kita bisa ngeliat berbagai orang menikmati wahana di bawah sana, kita bisa ngeliat berbagai kedai dengan orang-orang yang keluar masuk kedainya, dan kita bisa ngeliat berbagai macam rupa pemandangan yang ada di sana. Dan ketika kita ada di bawah, kita pun masih dapat menikmatinya walau dengan terbatas. Seorang ketua BEM di kampus gue dulu pernah bilang gini, "Sering-sering deh ngamatin apa yang ada di bawah biar nanti bisa bersyukur," kurang lebih inti kalimat yang diucapkan begitu. Dan kayaknya itu ampuh, ketika kita lagi mengalami hal yang buruk, ketika sabar dan syukur dicoba untuk ditanamkan dalam hati itu kayak mengalirkan energi yang ajaibnya bisa memnguatkan untuk terus berjuang dan bertahan sesulit apapun yang lagi dialamin. Yap, intinya you are not alone. 

Duh, udah kelewat ngawur ini tulisan jadi kemana-mana, tapi intinya "You are not alone, Nand"

Semangat! Semoga lo menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin. Teruslah berkembang menjadi versi terbaik diri lo sendiri.

Salam cinta, dari dirimu di 1 minggu menjelang 1/4 abad usiamu. Love your self, Nan

Komentar

Postingan Populer