Bukan Sekadar Kata

"Jangan Menyerah! La Tahzan. Innallaha Ma'anna" 

Entah sudah berapa kali mantra itu gue rapal ketika gue ingin mengakhiri segalanya. Mungkin terdengar sepele. Bahkan tidak banyak yang berkata, "Halah! Itu kan cuma kata-kata. Sumber utamanya ya diri lo!" Ya, gue tau itu cuma kata-kata, dan sumber utamanya ada di diri gue. Tapi, kalau pada nyatanya semua kata-kata itu berguna buat kembali buat gue bersemangat itu masalah? Ups, kalem, bacanya kalem aja ya, emang sih gue agak tempramen, tapi kali ini gue nulis dengan kalem kok.

Ya, sebenernya gue sendiri pun lagi geram sama diri gue yang entah gimana caranya sekarang gampang banget mengumpat kata-kata yang kasar. Ini serius. Awalnya gue biasa aja, tapi lama-lama risih sendiri. Asli deh. Ada gak sih gitu yang suka ngerasa hal yang sama? 

Bagi gue sekarang kalimat bukan hanya sekadar kumpulan kata. Dan bagi gue kata-kata itu gak ada yang sekadar "cuma" atau gak bermakna. Oke, ini agak sulit ngejabarinnya, tapi gue yakin lo semua tau kan apa yang gue maksud? Penekanan kata "cuma" itu ngebuat gue berpikir apakan bagi mereka kata-kata itu terkadang tidak bermakna? Atau mungkin gue aja yang terlalu sensitif, ya.

Entahlah. Terkadang gue suka sebel bin kesel sendiri sama diri gue, dan orang-orang yang dengan seenaknya berkata demikian. Percayalah guys. apa yang kita anggap percuma itu amat bermakna bagi orang lain. Ya, gue nulis ini juga sebagai refleksi diri gue kok. Gue juga ngomong melalui kaca kecil yang gue letakin di dekat monitor di manis(laptop) biar gue bisa ngaca dan nyadarin diri gue sendiri. 

"Jadi, inget, Nan! Kata-kata bukan hanya sekadar kata. Dan kata kadangkala yang bisa membuat orang lain bahagia, dan kadang juga yang bisa membuat orang lain terluka. Jadi, jaga kata-kata itu, Nan!"

Mungkin gak akan mudah nantinya buat gue belajar gimana caranya menjaga kata dan memilah kata. Tapi, kalau gak dari sekarang, mau kapan lagi? Iya gak sih? Ya, yang paling utama dan paling penting sih jaga kata-kata buat diri sendiri, jaga kata saat berbicara dengan diri, demi mencapai resolusi 2019 yang mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Anw, kata-kata buat diri sendiri dan berbicara dengan diri sendiri itu bukan berarti gue ngobrol sendirian ya, tapi ini yang kadang kala gue lakuin kala gue mau refleksi diri di depan cermin, ya gak cuma itu sih, kadang kala ketika gue bahagia dan kecewa pun gue sering ngelakuin itu. Ngomong dan sugesti diri gue di depan cermin, agar nantinya gue bisa bangkit. Dan ini sedikit berpengaruh buat gue, kalian mau coba? Boleh banget! Caranya kalian bercermin, tatap mata kalian di pantulan cermin dan ucapkan kata-kata yang ingin kalian dengan, positif ya, biar nantinya juga bisa berbalik positif ke diri kita.

See? Bisa dilihat dong gimana pengaruhkan kata-kata itu? Ya, kalian juga pasti banyak kan yang udah pernah dengar, entah waktu dapat seminar motivasi di SMA atau manapun itu. gue sih pertama kali dapet motivasi ini waktu SMA, di multimedia SMA 30, ya keajaiban kata-kata yang di air itu, yang partikel air kalau diucapin kata-kata yang baik ia akan jadi jernih, cantik gitu molekulnya, tapi kalau kata-kata negatif ia akan bergambar gak beraturan dan agak buruk gitu. Aku lupa deh sebutannya molekul atau apa, intinya kata-kata yang baik akan berdampak baik, dan yang buruk akan berdampak buruk.

So, untuk gue saat ini, kata-kata atau kalimat bukan hanya sekadar kata. Segalanya pasti ada makna. Walau kadang hanya sekadar kata semangat, smile, fighting atau apapun itu, percayalah ia sebenarnya punya makna dan kekuatan tersendiri. 

Komentar

Postingan Populer