Selamat Datang di Usia Baru

Selamat datang di usia baru!
Hm, mungkin sambutan gue udah telat banget kali ya, karena seharusnya gue udah menyambut dan memasuki usia baru sejak 24 Agustus lalu.
Sebenarnya gak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini gue juga banyak mengalami hal-hal yang membuat diri gue up and down. 

Ya, salah satunya sekarang, gue telat menyambut dan mempersiapkan diri gue untuk memasuki usia baru. Gue pun masih belum melakukan refleksi diri mengenai resolusi yang ingin gue capai di usia kemaren. Dan kini, di sela-sela kesibukan gue kerja, ngajar, melakukan pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK Tunas Harapan gue mencoba untuk sejenak berceloteh, sekadar meluapkan apa yang selama ini gue pendam dan gue tahan.

Memasuki usia baru sebenarnya hal yang selalu gue nantikan. Namun, sebenarnya juga hal yang meresahkan. Kenapa gue menantikan usia baru? Sebenarnya sepele sih, karena gue merasa bahwa dengan memasuki usia baru, berarti gue akan memasuki dunia baru, memiliki tugas perkembangan baru. Jika semula gue masih tergolong ke remaja akhir, kini gue memasuki masa dewasa awal. Dan, sebenarnya hal ini juga membuat gue sedikit banyak mengalami keresahan sih. Secara sadar gak sadar, gue masih belum optimal dalam mencapai tugas perkembangan di masa remaja yang telah berlalu. Ya, masih banyak hal yang seharusnya udah gue kuasai, namun gue belum menguasainya. Banyak hal yang seharusnya sudah gue lakukan, namun ternyata gue belum melakukannya. Huft, dikala pemikiran ini datang, disaat itulah gue menyesali mengapa tidak menggunakan masa remaja gue dengan sebaik-baiknya. 

Memasuki usia baru itu berarti semakin bertambahkan beban dan tanggungjawab yang akan gue lakukan. Yap, jika sebelumnya tugas gue sebagai mahasiswa itu belajar dan memperjuangkan skripsi di tingkat akhir untuk diri gue sendiri. Kini, setelah lulus dan memperoleh gelar dan pencapaian atas apa yang telah gue perjuangkan, sudah saatnya gue untuk terjun langsung ke masyarakat, mengimplementasikan apa yang telah gue dapat dan gue pelajari di kampus. Kebayang gak sih, betapa masih syock nya gue yang baru lulus dan harus mengimplementasikan apa yang diperoleh untuk ditransfer ke masyarakat. Sebenarnya gue masih kaget, masih mengawang-awang, bingung dengan diri gue sendiri. Namun, untuk menguatkan diri gue, gue selalu mengingat ucapan para pendahulu yang mengatakan "Semua ada masanya kok, wajar, kan lo masih baru, jadiin proses pembelajaran aja."
Terima kasih, untuk kalian semua yang selalu meyakinkan gue disaat gue lagi rapuh. Terima kasih atas kedatangan kalian yang membuat gue banyak belajar dan terinspirasi. Terima kasih!

Sebenarnya ada banyak hal yang masih menjadi tugas buat diri gue ke depannya. Salah satunya melakukan refleksi diri lebih jauh, self talk, me time, intinya gue harus bertanya dan mengajak bicara diri gue, mengenai apa yang selama ini udah gue lakukan, udah gue capai, apa yang gue butuhkan dan mungkin apa yang ingin gue lakukan. Sampai saat ini gue belum menemukan dan menciptakan waktu yang tepat untuk menelisik diri gue lebih jauh. Gue butuh waktu, wahai diri, bersabarlah, gue akan mengajak diri lo berdiskusi, terlebih untuk mempersiapkan usia baru ini.


Komentar

Postingan Populer