19:16

Sebelumnya aku tak pernah menyangka jika ternyata kedatangnya kembali meluruluntuhkan pertahanan yang semula kubangun lagi. Aku yang semula sedang menguatkan diri untuk melupakannya seketika kembali merasakan debar-debar yang pernah kurasakan. Aku kembali mengingkari apa yang pernah kutanamkan dalam diri. Aku kembali mengingatnya. Hatiku kembali menginginkannya.

Aku tidak mengerti, mengapa kedatangannya kembali membuatku seakan tertawan oleh bayangnya. Diam-diam hatiku kembali menginginkannya. Tuhan! Apa yang harus kulakukan? hatiku kembali menginginkannya.

Apakah dia masih memiliki rasa itu? Rasa yang semula pernah menyatukanku dengannya? Aku tidak mengerti. Sungguh! Urusan memahami aku sangat lemah. Bahkan memahami rasaku sendiri, sulit, sangat rumit.

Haruskah kupercayakan lagi hati padanya? Aku takut rasa cemburuku kembali merusak segalanya. Kupikir aku masih kekanakan diusiaku yang harusnya sudah memasuki usia dewasa. Aku takut semakin terjatuh padanya, tetapi sebenarnya ia hanya biasa-biasa saja kepadaku, dan mungkin kedatangannya hanya untuk menjalin komunikasi pertemanan denganku.

Wahai hati, bisakah kita berbincang sebentar, ditemani hening dan juga si logika yang kadangkala tak kuhiraukan inginnya.

Komentar

Postingan Populer