Hello Agustus, Aku Kembali



Hello, Agustus. Akhirnya setelah sekian lama gak nge-blog, hari ini bisa balik lagi berceloteh di blog. Duh, rasanya kayak ada rindu-rindunya gimana gitu, wkwk. Eh, tapi rindunya terbalas gak ya? Terbalas dong, kan ini udah nengok dan berceloteh lagi di blog.

Sebenernya hari ini gue pengen berceloteh tentang sesuatu, misal tentang who am i, entah kenapa gue pengen nulis tentang who am i ini, mungkin karena gue anak BK kali ya, dan ini salah satu materi yang akan dikasih ke murid-murid nantinya kalau bimbingan klasikal, hehe, tapi kok gue bingung ya, apa yang sekiranya bakal gue tulis, karena dulu pun waktu gue PKM (Praktik Keterampilan Mengajar), materi ini gue mencoba menyampaikan dengan “Apa kelebihan dan kekurangan diri kita”. Ya, intinya seputar itu, mau nyoba nulis tentang gue, tapi kayaknya jangan deh, nanti nyepam, hihi. Jadi, yaudahlahya, gue membiarkan jemari gue berceloteh sesukanya, ya seperti biasa random talk gitu. Wkwk. Hm, anggap aja ini salam rindu eh pemanasan karena udah lama gak berceloteh di blog.

Oke, mending gue cerita aja kali ya, kenapa gue bisa vakum selama itu. Klasik sih alasannya, karena gue lagi pusing-pusingnya, stress-stressnya jadi mahasiswa tingkat akhir, apalagi ngeliat realitanya yang gue harus nambah semester gini. Oke, karena gue lagi merasa demikian, jadi diri gue lebih diliputi oleh kemalasan, kemageran, dan pikiran-pikiran yang harusnya dienyahkan.

Untungnya, agustus awal kemaren, akhirnya gue merasa kembali hidup, setelah gue ngerasa panic attack kalau ke kampus, sampe keringet dingin gak jelas, gue bisa sedikit mengurangi karena akhirnya gue dapet ACC buat seminar proposal, dan sekarang udah minggu ke dua gue nunggu jadwal, maklum sekarang masa-masanya Sidang, jadi gue harus nunggu. Huh, gak dimana-mana harus nunggu, ya.

Selagi gue nunggu sempro, gue mencoba mengembalikan diri gue dengan kegiatan yang kembali menghubungkan gue dengan sekitar, misal bantu-bantuin temen gue yang juga lagi berjuang demi wisuda, baca-baca webtoon, baca novel di Ijakarta, atau chitchat sama temen-temen gue. Hm, gue merasas sejak jadi anak semester akhir gue merasa ada masa stress akut bahkan lebih kayak depresi sampe insomnia selama setahunan ini, eh ini sih menurut analisa gue aja ya, lewat baca-baca di artikel, karena sejak tingkat 4, gue tidur selalu gak nyaman, bahkan gue bisa ga tidur seharian kalau lagi kalut-kalutnya, Cuma bengong gak jelas terus nangis.

Bulan Agustus, sedikit membawa gue pada perubahan, hm, sebenernya udah mulai dari bulan Juli akhir sih. Gue mencoba untuk perlahan kembali pada kehidupan gue, zona nyaman gue.

Selama ini gue banyak ninggalin apa-apa yang dulu gue rutinin, kayak katarsis nulis di diary, bikin perencanaan di stickynotes¸atau nempel-nempel targetan yang harus gue capai. Gue coba nata ulang satu per satu. Mulai dari bikin alarm pengingat gue harus tidur dan bangun. Ngurangin es, karena sebelumnya gue jarang minum air putih dan minum es teh tarik atau milo sampe tiga kali sehari. Dan ngurangin jajan gorengan, walau masih susah buat ngurangin makan mie instan si, hiihi. Terima kasih buat kamu yang sudah menjadi inspirasi dan motivasi buat aku untuk gak tidur malem, bangun pagi dan gak banyak minum es.

Dari pengalaman itu gue jadi mikir, kalau pola hidup gue yang lalu kacau karena gue selalu mengikuti kesedihan yang gue rasa. Gue tahu ada masanya kita merasakan sedih, terpuruk, tapi gak selamanya kita ngikutin rasa itu, kita harus lawan, ya mulai dari hal sederhana, semisal yang tadi gue coba, karena semua pun berawal dari hal yang sederhana, bukan?

Gue selalu berdoa, semoga semua yang sedang dan pernah merasakan apa yang gue rasakan selalu diberikan kekuatan untuk bangkit, dan untuk yang lain, semoga dijauhkan dari kesedihan-kesedihan yang melemahkan diri. Intinya, emang harus dilawan si pikiran negatif itu, dan harus tetap berpikiran positif, karena tindakan secara gak langsung mengikuti apa kata pikiran. Ya, secara ilmiahnya gue gak ngerti gimana kinerjanya, maklum kapasitas otak gue terbatas, tapi dari apa yang gue alamin ini ya emang gitu adanya, bener dah itu kata para tokoh pencetus teori dan motivator di luar sana, intinya positive thinking.

Dan, ada satu lagi yang gue pelajarin, ketika kita tidak disibukan pada suatu kegiatan yang bermanfaat, maka kesedihan-kesedihan atau galau-galauan itu akan semangat ngedatengin kita, nah, maka dari itu, gue jadi kepikiran mengenai apa-apa yang udah gue tinggalin itu—macem baca webtoon, novel, ngeblog, nulis diary, bikin planning atau bantu-bantu sekitar—gue harus kembali pada mereka, walaupun emang keliatan sepele, tapi percayalah itu lebih baik daripada ngikutin kegalauan yang malah melemahkan keproduktifitasan kita diusia produktif ini.
Keep smile, all. May Allah Bless us.

Komentar

Postingan Populer