Lebih baik merawat dari pada memperbaiki



Hari ini adalah hari yang menyebalkan bagiku. Betapa tidak, hari ini, aku sudah mengatur janji dengan seorang teman untuk mengerjakan skripsi bersama. Sekalian refreshing gitu di tempat makan. Dengan percaya dirinya, aku membawa laptop yang sudah dua hari tidak aku gunakan, tetapi digunakan oleh adikku untuk bermain game.
Sesampainya disana, setelah memesan dan mendapatkan makanan, aku membuka laptop yang kuberi nama “si manis”. Satu hal yang langsung kulakukan setelahnya adalah membuka laman Ms. Word. Sebelum mulai mengerjakan skripsi, satu hal yang ingin kulakukan sebagai pemanasan adalah menulis celoteh di blog. Namun, begitu mendapati beberapa huruf keyboard yang tidak dapat berfungsi, moodku langsung berantakan. Bagi orang yang moody sepertiku, mendapati satu peristiwa yang tidak sesuai dengan rencana adalah hal yang menyebalkan.
Seketika ingin marah, tapi sama siapa. Aku langsung menghubungi keluargaku di rumah, karena dua hari kemarin, adik dan tanteku yang menggunakan laptop.
Jawaban dari mereka hanya tidak tahu dan menyuruhku untuk bersabar. Akhirnya aku hanya bisa mengembuskan napas, dan mencoba lebih tenang dengan melakukan browsing singkat untuk membenarkan keyboard yang ngadat. Salah satu cara yang tertulis adalah, miringkan laptop 75 derajat atau 90 derajat. Restart laptop, tiup keyboar. Aku coba ikuti, namun masih tidak bisa.
Akhirnya dengan perasaan kesal, aku menutup laptop, dan mencoba untuk mengalihkan pikiran ke hal yang menyenangkan lainnya. Aku coba untuk menulis sedikit rasa bahagia yang belum lama ini aku rasakan di buku catatan yang selalu kubawa. Setidaknya ini mengembalikan sedikit moodku. Setelah itu, aku dan April, teman kuliahku yang saat ini duduk mengerjakan skripsi di sebelahku, melakukan wefie dan setelahnya kami memutuskan untuk pindah tempat yang fasilitas wifi nya lebih cepat.
Tempat yang terpilih adalah Warung Upnormal. Disana aku coba untuk kembali memperbaiki mood dengan memesan milo. Dan benar saja, moodku perlahan membaik. Satu yang terpikir, aku menulis, tetapi bolak-balik mencopy paste, huruf yang hilang, yaitu huruf (S, D, G, H, M). Lama-lama, pegal juga, untung saja, tiba-tiba aku mencoba cari cara lain, keyboard layar, jalan pintas lain untuk meminimalisir keribetan yang tadi kulakukan. Ya, walaupun sama nyebelinnya tapi tak apalah, yang penting aku memperbaiki mood dulu dengan kataris lewat celoteh jemari.
Satu hal lagi yang harus aku miliki, ketegasan untuk tidak meminjamkan laptop dulu sebelum skripsi selesai. Padahal ini bukan kali pertama laptopku error seusai dipinjam, tapi tetap saja tidak kapok dan terus meminjamkan, padahal, dipinjamnya pun sekadar untuk bermain game dan nonton film.
Merawat lebih baik dari pada error, merusak mood, menghambat skripsi, dan memperbaiki.

Komentar

Postingan Populer