Selamat Datang 24!

Hai semua!
Selamat bertemu kembali.

Setelah sekian lama stuck, hari ini gue mau coba buat kembali meluruhkan resah. Ini blog isinya gak jauh dari resah emang, hahaha. Gapapa ya, ini salah satu cara gue untuk mencoba kembali normal.

Seharusnya gue coba menyambut kedatangan usia baru di tanggal 24 lalu, namun karena banyak hal yang menghadang, jadi baru bisa sekarang deh nyoba buat kembali meluruhkan resah.

Selamat memasuki usia baru, Nand!
Sebenernya gue masih gak nyangka bahwa saat ini gue bukan lagi seorang gadis remaja. Kayaknya waktu berlalu begitu cepat. Dan kayaknya emang gue masih jauh banget dari kata dewasa. 

Ya, memasuki usia baru terlebih menjelang 1/4 abad semestinya gue udah bisa jadi seorang wanita dewasa yang setidaknya memiliki pencapaian tertentu dalam hidup ini. 

Belakangan gue merasa hari-hari gue semakin diliputi keresahan dan kegundahan. Apapun itu yang gue baca, gue liat, gue tonton seringkali pada akhirnya menimbulkan efek cemas pada diri gue. Tidur gue semakin kacau, tidur tuh kayak gak tidur. Sering mimpi buruk, jantung berdebar ketika bangun, susah fokus dan berbagai hal lainnya yang setelah gue konsultasikan dengan psikolog online ini masuk ke gejala gangguan kecemasan.

Sebenernya itu selalu gue alamin. Terlebih ketika gue sedang fokus memikirkan apa yang akan datang nanti. Gue seringkali mencemaskan segala sesuatu yang nantinya akan gue hadapin.

Satu hal yang ternyata jadi penyebab energi negatif itu selalu hinggap di diri gue, gue terlalu menuntut diri gue buat bisa menjadi sempurna, mencemaskan masa depan, dan tidak benar-benar menikmati masa kini. 

Satu hal yang coba gue pelajari bahwa hidup bukanlah tentang SEHARUSNYA dan SEMESTINYA atau apapun itu yang sifatnya mendesak diri sendiri untuk berlomba mencapai sesuatu.
Sebenernya gak ada yang salah sih dari itu, tapi ternyata satu hal yang gue lagi coba amati atas kegelisahan, kecemasan, kegundahan, keresahan yang selalu gue rasain, itu karena gue yang selalu menuntut diri gue untuk mencapai berbagai macam hal.

Gue memang yang sering banget berorientasi sama hasil meskipun sering banget otak gue nyuruh untuk menikmati proses yang terjadi tapi asli itu sulit banget, gue selalu ingin mencapai semuanya dengan cepat, memastikan semua baik-baik saja sesuai dengan perencanaan dan ingin bisa menjadi pribadi yang sempurna.

Barangkali itu juga yang menambah insecure dalam diri gue. Gue terlalu fokus pada masa yang akan datang sampai lupa benar-benar menikmati masa kini dan disini. ya, istilahnya gue masih belum bisa mindful.

Kemarin, meskipun sudah lewar beberapa hari setelah hari ulang tahun, gue mencoba untuk menyisihkan sebagian rezeki gue untuk memberikan 'hadiah' kepada diri sendiri.
Ya, gue seringkali mencoba cara ini ketika gue berulangtahun.
Gue mencoba untuk meluangkan waktu gue yang kebetulan kosong dari jam ngajar untuk 'Me-Time' untuk charging energi gue.

Gue menghadiahi diri gue buku "Mengheningkan Cinta" karya Mas Adjie Santosoputro seorang praktisi mindfulness yang sedikit banyak memotivasi gue untuk coba menerapkan mindfulness.

Sebenernya gue belum rampung sih baca itu, karena gue yang emang suka random jadi kemarin balik dari Arion buat beli buku di Gunung Agung dan jajan di KFC menyendiri di bangku pojok, gue coba untuk nulis surat singkat di note kecil yang baru gue baca.

Dan hari ini setelah melanjutkan nengok email, gue coba katarsis sejenak kesini.
Ohiya, gue juga lagi coba hobi baru, berceloteh di podcast. Awalnya gue coba ini buat materi ke siswa, tapi kayaknya bisa deh buat nanti diperluas lagi cakupannya. Semoga aja gak moodyan kayak youtube yang sekarang lama terbengkalai.

Udah ah segini aja. Sebenernya ada sih yang mau gue coba omongin ke diri gue sendiri, tapi kok kayaknya gue belum siap, baru juga pikiran itu berkeliaran dalam kepala udah kerasa sesak ini dada. Huhuhu, Tenang, semua akan baik-baik saja, Nand! 

Komentar

Postingan Populer