Alhamdulillah Yudisium

Selamat datang maret. Akhirnya. Segala penantianku untuk bisa wisuda semakin dekat. Sebenarnya aku masih tidak menyangka kalau sekarang sudah sah menjadi seorang sarjana pendidikan. Rasanya aku amat bersyukur, dikaruniai kesempatan untuk berjuang menempuh pendidikan sampai saat ini. 

Tepat tanggal 27 Februari 2019 lalu, akhirnya aku dinyatakan lulus saat acara yudisium fakultasku. Fakultas Ilmu Pendidikan. Sebuah kesempatan yang sebelumnya mungkin tidak pernah aku bayangkan.

Kenapa? Sebab semasa sekolah aku tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi mahasiswa jurusanku; Bimbingan dan Konseling. Dan, aku pun tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan berbagai persimpangan, kelokan, tanjakan dan juga pemandangan indah selama perjalanan kuliah ini.

Namun yudisium bukan akhir dari segalanya. Masih harus ada yang dikerjakan menuju wisuda. Aku masih harus menyelesaikan pemberkasan. Semoga segala jalan ini dimudahkan dan diberkahinya.

Aku bersyukur. Amat bersyukur. Selama ini ditemani dan didukung oleh orang-orang yang ada di sekelilingku. Terima kasih atas semuanya.

Teruntuk Tuhanku yang telah memberikan Rahmat, karunia, dan limpahan rezekinya yang selalu datang melalui jalan yang tak disangka-sangka. Alhamdulilllah. Semoga melalui jalan ini keberkahan dan kebermanfaatan selalu menyertaiku.

Teruntuk kedua orang tuaku. Terima kasih karena telah banyak pengorbanan yang telah kalian berikan untukku. Untuk Ayah, yang tak pernah lelah letih berjuang. Walau terkadang kau memarahi dan menyesali keputusanku, kutahu dalam lubuk hatimu, kau tak pernah benar-benar marah. Terima kasih telah menyayangiku. Maaf karena aku belum bisa menjadi seperti yang kau pinta.
Teruntuk Mama, meski tiga tahun ini kau jauh, dan hanya sesekali kau dan aku berkomunikasi, aku yakin, hati dan doamu sepenuhnya menyertaiku. Terima kasih atas segala doa dan pengorbananmu. Ajarkanku memiliki hati setegarmu agar aku tak lagi mudah menangis dikala ingin jatuh. Akhirnya tepat di yudisiumku aku dapat kembali melihat senyum di wajahmu meski waktu bertemu tak lama.

Teruntuk saudara dan keluarga-keluargaku, terima kasih atas dukungan dan doa. Dan untuk alm. engkong, Kong, akhirnya Nanda jadi sarjana. Terima kasih sudah menjadi orang yang selalu berdoa dan percaya sama Nanda. Nanda kangen. Ingin ketemu dan menyampaikan ini secara langsung rasanya. Sama seperti hari-hari yang lalu, ketika nanda selalu cerita akan apa yang telah Nanda lalui. Al fatihah untuk Engkong, semoga ditempatkan di sisi terbaikNya.

Teruntuk teman, sahabat dan orangtua teman-temanku. Terima kasih atas segalanya. Terima kasih atas dukungan, bantuan, dan doa yang selalu kalian haturkan. Mungkin kalau gak ada kalian. Aku pun gak akan bisa sejauh ini. Terima kasih telah banyak membantuku, dan kembali meyakinkanku disaat aku lemah dan terjatuh.


Dan untuk dosen-dosen yang telah banyak memberikan ilmu dan kesempatan untuk mencoba berkembang dan khususnya dosen pembimbingku, Bu Meithy, terima kasih atas segala kesabaranmu dalam membimbingku. Semoga sehat dan bahagia selalu, ya, Bu.

Dan terakhir, teruntuk diriku, yang telah berjuang sejauh ini. Terima kasih. Jalanmu masih jauh. Masih banyak jalan yang harus kau lalui. Semoga kau semakin tangguh, tabah dan rendah hati. Semangat menjadi lebih baik dan bermanfaat.


Komentar

Postingan Populer