Perihal Jatuh Cinta

Perihal jatuh cinta adalah hal yang menyulitkan. Karena jatuh cinta akan selalu berdampingan dengan konsekuensi-konsekuensi yang rumit.
Jatuh cinta sama halnya dengan menempatkan diri di tepi jurang. Konsekuensi pertama, kau akan merasakan keindahan jika hanya menatap ia yang di depan. Sedangkan konsekuensi kedua, kau akan menjadi sakit jika kau terjun ke bawah.
Dua hal yang sekiranya selalu berdampingan, bahagia dan merana. Dua hal yang selalu ada apapun kondisinya

Perihal jatuh cinta adalah hal yang rumit. Karena hati perlahan tertarik dengan yang lain tapi pikiran selalu menangkisnya. Terlebih pada adanya sebuah ketetapan yang menyuruh untuk bersabar.
Perihal jatuh cinta adalah hal yang pelik. Datangnya tak menentu. Mungkin hanya sekali, dua kali, atau bahkan bisa berkali-kali. Ia bisa terjadi pada seorang kepada seorang, bisa pada seorang kepada seorang lainnya, seorang di masa lalu ataupun masa depan. Tak ada yang bisa menaksirkan kapan cinta itu akan jatuh.

Perihal jatuh cinta adalah sebuah penantian. Penantian untuk menjatuhkan hati dan dijatuhkan pada sebuah ikatan. Perihal penantian datangnya seorang pemberani yang membawa janji sucinya. Perihal sebuah janji dihadapan orang tua dan juga banyak saksi.

Ah, jatuh cinta memang rumit.
Akan kubiarkan ia berjarak denganku saat ini.
Biarkan aku menyaksikan sendiri akan seperti apa akhirnya. Apakah ia akan bertahan, atau mungkin berlari menuju wanita lain. Wanita yang berkali lipat lebih baik dariku. Baik dari wajah, perilaku, kecerdasan bahkan akhlaknya.

Biarlah aku pun menikmati dan meyakinkan hati, apa benar ini yang disebut jatuh cinta? Atau bisa jadi hanya sebuah rasa kagum, mungkin juga rasa penasaran yang akhirnya hilang ketika sudah terbayar.

Uh, perihal jatuh cinta. Selalu tak dapat aku pahami.

Jakarta, 19 Maret 2017

Komentar

Postingan Populer