Review Novel Senja Pertama, Karya Ariqy Raihan

Resensi Novel

Judul                  :Senja Pertama
Penulis               :M. Ariqy Raihan
Penyunting        : -Annisa Fitrianda dan Fathin Nibran
Cetakan             :Pertama, pada tahun 2016
Tebal buku        : 190 hlm.
ISBN                  : 978-602-3092-15-4
Blurb                 :
Kau kini hanya menjadi hening yang dirindukan. Saat aku menghunus jantung sunyi dengan sebilah rasa yang lama kutenggelamkan dalam dasar kenangan. Apakah aku gila? Di tengah keramaian ini? Di tengah pendaran cahaya yang menyala-nyala di lantai tiga ini?
Aku ingin sekali saja, tiap gerimis yang kujatuhkan di sepertigamalam menjadi asa yang nyata. Merengkuh walaupun untuk sesaat saja. Ataupun melalui perantara kisah-kisah untuk menemaniku menatap senja; merindukanmu. Kau adalah satu-satunya samudra yang akhirnya kusebrangi.

Review:
Senja Pertama, buku kedua karya Ariqy Raihan ini memiliki gaya penuturan yang manis, sama seperti buku sebelumnya (Lampion Senja). Dengan pemilihan diksi yang pas, seakan membawaku kepada manisnya pertemuan, juga sesaknya kehilangan. Cerpen-cerpen didalamnya berkisah tentang peran waktu dan takdir. Pada beberapa cerpen yang ditulis oleh Ariqy ini sempat membuat hujan lokal disekitaran wajah, sebab cerita yang dituliskan terasa ngena. Tapi, tak jarang juga membuatkuu senyam-senyum sendiri saat membaca beberapa cerpennya, salah satunya ketika menceritakan tentang si Arga dan Agni, duh asli keren.
Benar, jika menulis dari hati maka akan sampai ke hati. Kelebihan dari karya-karyanya Ariqy yang pernah dibaca, entah dari novel cetak ini maupun dari beberapa cerita yang ada di Storial.co dan tumblr miliknya, selalu bisa ngena saat dibaca. Selain itu, dilengkapi dengan quotes yang bisa menguatkan, salah satunya ialah,
“Terkadang dalam perjalnan itu tidak selamanya bergerak seperti apa yang manusia perkirakan. Kita lupa, ada sang waktu dan sang takdir yang setia menemani perjalanan. Terkadang kita lengah, jika keduanya sudah membuat rencana terbaik yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Terkadang kita tak pernah sadar, bahwa semua akan inndah pada waktunya” (Hlm. 75).

Recomended, apalagi untuk kita-kita yang sedang merasakan kehilangan. 

Btw, terima kasih untuk Give Awaynya Kak Dela dan Kak Re (Ariqy Raihan).

Komentar

Postingan Populer