Puisi: Merindukanmu

MERINDUKANMU

Tahukah kau arti dari sebuah rindu?
Sebuah rindu yang sulit tuk terucap.
Sebuah rindu yang kian membara.
Sebuah rindu yang sebenar-benarnya rindu.

Aku merindukanmu.
Rindu dengan canda tawamu.
Rindu nasihat bijakmu.
Rindu celoteh dan omelan menyakitkanmu.

Aku rindu.
Rindu yang sulit ku ucap.
Hanya Dia yang menjadi pendengar terbaikku.
Aku ingin bercerita padamu.
Bercerita tentang keluh kesahku.
Bercerita tentang bahagiaku.
Bercerita tentang mimpi besarku.

Aku rindu kala kita bersama tanpa sekat.
Sungguh, aku rindu.
Namun, lagi lagi aku kelu tuk berucap padamu.
Senyum manismu selalu terkenang dalam bayangku.
Aku butuh senyum itu.
Senyum hangat penghilang dukaku.
Ingin ku berandai, namun aku tahu itu dilarang.
Semua sudah menjadi takdirNya.
Semua sudah tertulis dalam kitabNya.

Maaf, maaf karna jarang menghubungimu.
Jarang bertanya kabar padamu.
Bahkan terlihat seperti mengabaikanmu.

Tapi, sebenarnya tidak.
Aku disini mendoakanmu.
Berdoa agar kau baik-baik saja disana.
Walau ku tak tau dimana kini kau berada.
Setidaknya aku tahu dan berharap kau selalu dalam lindunganNya.

Aku berharap kau kan kembali.
Kembali bersama kami, menoreh kisah bersama.
Menemani dikala suka dan dukaku.
Memberikan semangat dikala ku mulai jenuh.
Memberi petuah berharga dari bibir mungilmu.
Memberikan gizi terbaik dan ternikmat yang pernah kurasakan.

Maaf, sungguh maaf.
Aku mencintaimu setulus-tulusnya aku mencinta.
Maaf, sungguh maaf.
Aku belum bisa menjadi seperti yang kau minta.
Maaf, sungguh maaf.
Aku tak bisa menemanimu di masa-masa sulitmu.
Maaf, sungguh maaf.
Aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk dirimu.

Jakarta, 17 Nov 2016
-Deveeanaa-

Komentar

Postingan Populer